- SMK Bhakti Praja Dukuhwaru terus berkomitmen memberikan pelayanan pendidikan terbaik bagi siswa, mencetak generasi unggul dan berkarakter.
- SMK Bhakti Praja Dukuhwaru terus berkomitmen memberikan pelayanan pendidikan terbaik bagi siswa, mencetak generasi unggul dan berkarakter.
Inovasi Pembelajaran! Siswa SMK Bhakti Praja Dukuhwaru Bedah Rahasia Pemisahan Campuran dalam Diskusi IPAS
SMK Bhakti Praja Dukuhwaru terus menunjukkan komitmennya dalam menghadirkan metode pembelajaran yang inovatif dan interaktif. Hari ini, siswa Kelas X Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ) KI terlibat aktif dalam diskusi kelompok yang mendalam mengenai mata pelajaran Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS), khususnya membahas materi krusial tentang Pemisahan Campuran.
Di bawah bimbingan Yun Permanasari, S.Pd, para siswa tampak antusias membedah berbagai teknik pemisahan campuran, mulai dari filtrasi, destilasi, hingga kromatografi, menghubungkan konsep ilmiah tersebut dengan aplikasi praktis dalam kehidupan sehari-hari.
Kepala SMK Bhakti Praja Dukuhwaru, Sarwo Edy Pranoto, ST., MT, menyambut baik kegiatan ini.
“Pembelajaran tidak boleh hanya terpaku pada ceramah. Diskusi kelompok seperti ini sangat penting untuk mengasah kemampuan berpikir kritis dan kolaborasi siswa,” ujarnya.
“Kami berkomitmen memastikan bahwa lulusan SMK Bhakti Praja tidak hanya menguasai keterampilan kejuruan, tetapi juga memiliki dasar keilmuan yang kuat melalui mata pelajaran umum seperti IPAS. Ini adalah langkah nyata kami dalam mencetak lulusan yang siap bersaing dan mampu memecahkan masalah di dunia kerja.”
Yun Permanasari, S.Pd, selaku guru mata pelajaran IPAS, menjelaskan pendekatan yang digunakannya.
“Materi Pemisahan Campuran ini erat kaitannya dengan banyak proses industri dan kehidupan sehari-hari. Dengan metode diskusi, siswa tidak hanya menghafal, tetapi juga menggali dan menemukan sendiri konsepnya. Mereka bisa langsung berdiskusi tentang bagaimana teknik ini diterapkan, misalnya, dalam pengolahan air bersih atau pemurnian bahan kimia,” tutur Yun Permanasari.
“Pendekatan ini membuat materi IPAS menjadi lebih hidup dan mudah dipahami, sekaligus mendorong siswa untuk berani menyampaikan ide dan argumentasi ilmiah mereka.”
Kegiatan ini diharapkan menjadi model bagi mata pelajaran lain untuk menerapkan pembelajaran yang berpusat pada siswa, sehingga transfer pengetahuan dapat berjalan optimal dan membentuk karakter siswa yang mandiri serta kooperatif. (*)
Tulisan Lainnya
Tinggalkan Komentar