Siswa Kelas XII Konsentrasi Keahlian Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ) SMK Bhakti Praja Dukuhwaru hari ini, Kamis, 13 November 2025, menyelesaikan praktek keahlian intensif untuk mata pelajaran Produktif TKJ Fase F. Praktek ini berfokus pada penguasaan Teknik Instalasi dan Penyambungan Jaringan Serat Optik, keterampilan krusial yang sangat dibutuhkan di industri telekomunikasi saat ini.
Di bawah bimbingan langsung dari Guru/Instruktur Praktek, Jihan Almas Maulana, S.Kom, para siswa mempraktikkan secara menyeluruh mulai dari perencanaan rute kabel, teknik penyambungan (splicing) presisi menggunakan fusion splicer, hingga pemasangan konektor dan manajemen kabel di Optical Distribution Frame (ODF) atau Optical Distribution Point (ODP). Bagian krusial lainnya adalah sesi Pengujian dan Pemeliharaan, di mana siswa belajar mengukur redaman menggunakan OPM dan OLS, serta menganalisis data dari OTDR untuk memastikan kualitas jaringan sesuai standar industri.

Ketua Konsentrasi Keahlian TKJ Al-Atikoh S.Kom, menegaskan pentingnya praktek ini dalam mempersiapkan lulusan yang siap kerja.
“Praktek hari ini adalah wujud komitmen kami untuk memastikan siswa tidak hanya menguasai teori, tetapi juga mahir dalam keterampilan hands-on yang relevan dengan industri 4.0. Mereka harus bisa mengoperasikan alat-alat standar industri seperti fusion splicer dan OTDR. Fokus pada perencanaan rute, splicing, dan pengujian redaman ini adalah fondasi bagi karier mereka sebagai teknisi jaringan profesional,” ujar Al-Atikoh, S.Kom.

Sementara itu, Kepala SMK Bhakti Praja Dukuhwaru, Sarwo Edy Pranoto, ST., MT, menyatakan apresiasinya terhadap pelaksanaan praktek yang berstandar tinggi ini.
“Kami sangat mendukung inisiatif penguatan praktek keahlian seperti yang dilakukan oleh Konsentrasi Keahlian TKJ ini. Sekolah berkomitmen menyediakan sarana dan prasarana terbaik agar anak-anak kami mampu bersaing. Melalui penguasaan teknik instalasi dan penyambungan serat optik ini, kami optimis lulusan SMK Bhakti Praja akan menjadi tenaga kerja terampil yang siap mengisi kebutuhan industri telekomunikasi yang terus berkembang pesat,” kata Sarwo Edy Pranoto, ST., MT.
Praktek ini menandai keberhasilan sekolah dalam menyelaraskan kurikulum dengan kebutuhan nyata dunia kerja, memastikan setiap siswa TKJ memiliki keahlian teknis yang mendalam sebelum melangkah ke jenjang berikutnya. (*)
Tinggalkan Komentar